Sabtu, 18 September 2010

Senyum

Ada semburat senyum
Terlekuk simpul ditarik
Meredam rasa gundah
Pada mata-mata yang memandangnya
Pagi ini,, kulihat ia tertawa
barisan gigi nan putih, menyapa
Bagai bersenandungnya anak remaja
Dibalik jendela kamarnya
yang belum pernah ia buka sedari malam

       Ada semburat senyum
       Terlekuk simpul ditarik
       Meredam rasa gundah 
       Pada mata-mata yang memandangnya
       Siang ini,, kulihat ia tertawa
       Lebih menyala
       Lebih terang
       Lebih terjaga..........hemmm bahagianya

 Ada semburat senyum  Terlekuk simpul ditarik
 Meredam rasa gundah 
 Pada mata-mata yang memandangnya
 sore ini, senyum itu semakin menjadi_jadi
 Rasanya bulan timbul di sore hari
 Bahkan bunga tak layu kendati sang surya menyapa
 oooohhhhh andaikan ku bisa 

Hanya saja, malam kemarin ku tak melihatnya
Ia tertekuk
Meradang
Terpasung

Hanya saja, sekali lagi kulihat semburat senyum itu
Ada di malam ini.

^_^



Selasa, 14 September 2010

Suatu hari engkau bertanya tentang keputusan Tuhan,, mengapa orang jahat mendapatkan kebaikan dan orang baik tampak tertindas. Seperti perputaran sinetron yg endingnya (biasanya) mengikuti keinginan para pemirsa yg menontonnya. Ada sebuah kisah Film (Red: noname) seharusnya aktor utama meninggal dengan cara tragis. Namun mendadak dia hidup dan happy ending,,, setelah diusut. Ternyata para ladies yang mengidolakannya tak rela kehilangan wajah tampan sang aktor di depan layar kaca.... skenario pun diubah dengan SANGAT MUDAH,
lantas... ketika kembali mempertanyakan keputusan Tuhan,, pernahkah kita mencoba bertanya
"mungkin saja ini skenario terbaik, dalam proses pendewasaan yang sesungguhnya???"
seperti sutradara yg begitu mudah mengganti ending suatu cerita,, Tuhan pun dapat dengan mudah menjentikkan jari jemarinya pada kehidupan seseorang. 


Ada sebuah kebiasaan kecil yang sering kita lakukan,,,
kita sering mengatakan "bagaimana nasib kita???" "bagimana keadaan kita nanti???"
Andainya bertemu dengan pendengar yang baik,, maka ia akan berkata "baik-baik saja dan setetes ketenangan mengalir" namun bila bertemu dengan pendengar yang kurang baik ia akan menakut-nakuti kita dengan "bagaimana mungkin kamu tidak memikirkan masa depanmu??? dan sejerumput ketakutan meresapi diri kita..


Nyatanya,, mereka hanya berkata, bersenandung dalam peribahasa kehidupan.
Padahal Tuhan selalu dapat dengan mudah mengganti, menggeser, kehidupan orang lain. Ya tentunya dengan alasan. Happy Ending ^_^

Awal Part II

Pendidikan membuat seseorang mudah untuk dipimpin, tetapi sulit digerakkan, mudah diatur tetapi tidak mungkin diperbudak.
Kita semua mempunyai dua pendidikan, satu yang kita terima dari orang lain dan yang paling berharga yang kita berikan pada diri sendiri.

Awal

18 tahun lalu ku merasa telah mengetahui beberapa hal dalam hidup ini, pengetahuan teoritis yang diajarkan dibangku pendidikan.
Sekarang, ku mendapati diriku tidak mengetahui apa-apa,,,
Pendidikan adalah penenmuan progresif tentang kebodohan kita sendiri.
................................